PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) didorong untuk fokus ke teknologi masa depan WiMax dan Long Term Evolution (LTE) mengingat teknologi CDMA akan mati 5-7 tahun lagi.
Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono mengatakan kalau Telkom benar-benar menggelar fixed broadband dan wireless broadband bersamaan dengan teknologi terbaru, maka slogan TIME nya akan terwujud.
“Backbone Telkom sudah sangat bagu, TIER-1 dan 100 Gbps expandable, apalagi bila di ujungnya dipasang WiMax dan LTE,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.
Nonot juga mengungkapkan istilah merger Esia-Flexi tidak benar karena Flexi bukan merupakan perusahaan, tetapi aset Telkom sehingga yang ada adalah transaksi aset Telkom untuk mempermudah ekspansi jaringan Bakrie Telecom.
Di sisi lain, Telkom yang menguasai core-network Indonesia, bisa dengan bebas memilih teknologi akses yg dirasa paling menguntungkan.
“Sehingga 5 tahun lagi tak perlu re-investasi yang sangat besar seiring dengan matinya teknologi CDMA,” katanya.
Karyawan Telkom, kata Nonot, juga bakal dapat mainan baru, yaitu WiMax asalkan transaksi aset itu tidak diiringi dengan transfer karyawan.
VP Public and Marketing Communication PT Telkom Tbk Eddy Kurnia mengungkapkan pembicaraan ke arah merger masih belum menghasilkan keputusan apa-apa.(api)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Pesan Anda....
Terima Kasih